Kamis, 27 Desember 2018
Willie Myrick : Lolos Dari Penculikan Berkat Memuji Tuhan
Ada sebuah kejadian yang unik di Georgia. Bocah 10 tahun bernama Willie Myrick saat itu tengah berjalan di sebuah lokasi, dan seorang pria memancingnya dengan menggunakan uang.
Saat bocah itu mendekat dan semakin dekat, pria tersebut kemudian membawanya masuk ke dalam mobil dan mulai membawanya pergi. Merasa hidupnya berada di mulut singa, Willie ketakutan. Dan yang bisa ia lakukan hanya menyanyikan sebuah lagu yang terngiang-ngiang di kepalanya.
Sepanjang jalan ia tak berhenti menyanyikan lagu berjudul Every Praise berulang-ulang, membuat pria yang menculiknya merasa gerah dan bising. Ia berkali-kali mengucapkan kata-kata kasar untuk mengancam dan memintanya berhenti menyanyikan lagu rohani itu.
Namun Willie sepertinya ngotot menyanyikannya dan yakin akan kuasa Tuhan yang ia sembah. Untunglah penculik Willie ini sepertinya juga bukan tipikal yang berani melakukan hal nekat.
Lelah mendengarkan bocah itu bernyanyi lagu rohani. ia pun menyuruh Willie keluar dari mobilnya. Alhasil Willie tak jadi diculik dan segera melaporkan apa yang terjadi pada dirinya pada polisi. Di kala sketsa penculiknya telah disebar ke seluruh kota dan penculik Willie menjadi buronan, penculikan yang batal terjadi itu membawa Willie pada hal yang lebih mengejutkan lagi.
Hezekiah Walker, penulis lagu Every Praise, menemui Willie dan memeluknya karena merasa Tuhan bicara padanya lewat bocah itu .Ternyata cerita Willie menyanyikan lagu rohani berulang-ulang di sepanjang jalan saat dia diculik, membuatnya bisa bertemu dengan pencipta lagu rohani yang ia nyanyikan, Hezekiah Walker. Alasannya adalah Walker ingin memeluk bocah tersebut dan mengatakan bahwa ia menyayanginya.
menyayanginya.
"Aku tak percaya bahwa Tuhan bicara padaku dengan cara menyelamatkan bocah itu," ujar Walker. Ia sangat tergugah dengan kejadian tersebut. Bagaimana cara Tuhan bekerja telah mengubah hidupnya sekaligus menyelamatkan seorang anak dari bahaya.
Anak itu bahkan tidak membutuhkan sound system bagus atau iringan musik untuk menyembah Tuhan dengan segenap hati. Namun pujian dan sembah yang ia perdengarkan di hadapan penculiknya dikenan Tuhan.
Seperti kisah pastor Matt Redman yang menemukan kembali arti pujian penyembahan. Ia merasa jemaat kehilangan arti pujian dan penyembahan yang sesungguhnya. Jadi ia menganjurkan semua sound system di gereja dicabut, ia memutuskan bahwa mereka akan memuji Tuhan hanya dengan suara mereka, tanpa sound system apa pun.
Pujian kita luar biasa, bukan karena suara yang indah atau pun bukan karena band yang bagus. Pujian kita luar biasa oleh karena SIAPA YANG KITA SEMBAH. Kita menyembah Tuhan yang luar biasa, dan pastor Redman bersama jemaatnya mengembalikan Yesus sebagai pusat dari puji-pujian mereka.
Jadi selama sekitar tiga bulan, mereka hanya menyanyi menggunakan suara mereka. Redman berkata awal nya terasa sedikit aneh dan tidak biasa, tetapi setelah tiga bulan tersebut, ia menemukan pembelajaran baru tentang pujian dan penyembahan. Maka itu ia membuat lagu “Heart of Worship.” ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar