Kamis, 27 Desember 2018
FIRMANMU PELITA BAGI KAKIKU, TERANG BAGI JALANKU
Sebagai orang Kristen, kita seharusnya menjadikan Alkitab (Firman Tuhan) itu menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari kita. Belajarlah untuk mencintai Firman Tuhan lalu hiduplah di dalamNya supaya kita berakar, bertumbuh dan berbuah.
Membaca Firman Tuhan tidaklah cukup hanya sekedar dibaca saja. Firman Tuhan yang kita baca, haruslah berdampak dan menghasilkan sesuatu yang positif dalam kehidupan kita. Apabila kita hanya mempelajarinya saja tanpa memahami apa yang tersirat dalam Firman Tuhan maka kita akan menjadi seperti para ahli-ahli Taurat.
Sangat menarik bisa mengetahui bagaimana kuasa firman Allah bekerja dalam hidup kita. Sebelumnya kita sudah tahu, bahwa firman Allah itu mempengaruhi kita dengan cara menusuk jiwa dan roh kita, membersihkan kenajisan kita dan menguduskan hidup kita menjadi seperti Kristus, saat ini kita akan lanjutkan pemahaman kita tentang hal ini. Pengaruh firman Allah yang keempat adalah: Menerangi jalan hidup kita.
Mazmur 119:130 berkata: “ Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.” Firman Allah itu memberi terang sehingga orang-orang bodoh mendapatkan pengertian. Atau dengan kata lain, firman Allah itu menerangi kebodohan manusia sehingga manusia menjadi berhikmat. Bagaimana firman Allah itu menerangi? Kita harus memperhatikan kata sebelumnya, yaitu: ”Bila tersingkap.” Kata tersingkap menunjukkan sesuatu yang tersembunyi kemudian dibukakan. Bagi manusia yang berdosa, kebenaran firman Allah itu tersembunyi, tetapi oleh anugerah-Nya di dalam Yesus Kristus kita akan dibukakan rahasia kebenaran ini. Kebenaran itu akan terus disingkapkan kepada kita kalau kita terus-menerus mau merenungkan firman Allah siang dan malam. Dengan proses ini kebodohan-kebodohan kita digantikan dengan hikmat Allah.
kebodohan kita digantikan dengan hikmat Allah.
Mazmur 119:105 juga mengatakan: ”Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Sebagai pelita firman Allah bekerja memberikan terangnya. menunjukkan arah jalan kita agar kita tidak tersesat. Terang berbicara tentang hikmat, pengertian atau pewahyuan. Ketika Firman itu dimeditasikan, Firman itu akan masuk sebagai cahaya ke dalam manusia rohani kita dan bertemu dengan roh kita, yang merupakan pelita Tuhan (Ams. 20:27).
Seorang nenek yang berusia sekitar 70 tahun di sebuah desa, tidak dapat membaca tulisan satu katapun, karena ia buta huruf. Namun karena kerinduannya untuk dapat mengerti firman Tuhan, ia belajar membaca sendiri pada usia yang tua renta. Ia mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk belajar membaca. Setiap hari, ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar membaca Alkitab. Pada mulanya, ia mengeja tiap huruf dalam setiap kata di Alkitab. Akhirnya, setelah menghabiskan waktu beberapa tahun, ia lancar membacanya.
Nenek itu memiliki keinginan yang kuat, sehingga usahanya itu dilakukan dengan sekuat tenaga. Keinginan itulah yang menjadi penopang kekuatannya. Keinginan yang kuat membuatnya bisa mengerti maksud Firman Tuhan.
Demikian pula saat kita memiliki keinginan yang kuat agar FirmanNya tersingkap, maka Roh Kudus akan membantu kita menyingkapkan apa yang ada dalam FirmanNya. Caranya tentu dengan tekun memperkatakan, merenungkan serta melakukannya di setiap waktu. ****
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar