Pages

MENU

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 16 Desember 2018

VIRUS MEMATIKAN BERNAMA HOAX






 Kabar bohong atau hoax tidak hanya bisa menghinggapi orang-orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja. Apalagi perkembangan informasi dan media sosial yang bergerak semakin pesat tak bisa dihindari.

Common Sense, media yang berfokus pada pendidikan anak dan orang tua melakukan survei terhadap 853 anak-anak berusia 10-18 tahun di Amerika Serikat di awal 2018. Dari survei diketahui bahwa dari 853 responden, sebanyak 44 persen mengatakan mereka dapat membedakan antara hoax atau bukan. Namun, sebesar 31 persen  masih meragukan perihal kebenaran berita yang telah mereka bagikan dengan orang lain.

Banyak informasi yang menyesatkan yang pada ujungnya merugikan untuk perkembangan anak-anak. Berdasarkan survei dari Common Sense, sebanyak 70 persen anak-anak dan remaja mengaku merasa pintar dan mendapat banyak wawasan dari berita yang mereka dapat dari media online, terdapat sebanyak 63 persen dari mereka menyatakan berita yang mereka dapat, membuat mereka merasa takut, marah, sedih, dan/atau depresi.

Penting bagi kita selaku anak-anak Tuhan untuk tidak mempercayai hoax atau ikut menyebarkannya. Berita dusta adalah kejahatan di mata Tuhan.



Lalu bagaimana kita tahu sebuah berita itu hoax atau bukan? Berikut cara mengidentifikasinya:

1.Hoax biasanya bombastis. Judul beritanya , kata-kata yang ditulis dengan huruf kapital semua

2.Hoax berciri utama berita dengan kesalahan tata bahasa yang mencolok

3. Berita yang berani tanpa sumber yang kredibel dan bisa dipercaya.

4. Gambar sensasional dan yang pasti tidak layak dilihat anak-anak

5. Berita hoax tidak ada link  “Tentang Kami” atau profil situs web pemuat berita. Kita sulit mencari tahu siapa saja yang mendukung dan terkait dengan situs tersebut.

6.Jika situs itu mengharuskan kamu mendaftar sebelum kamu dapat mempelajari sesuatu tentang mereka, maka itu situs hoax.

7. Berita hoax jika dicari di Google, Wikipedia atau Snopes pasti tidak ada, karena jelas merupakan dusta belaka.

Demikian beberapa hal yang bisa kita cermati untuk mencegah hoax merajalela. Yang terutama mintalah Roh Kudus menuntunmu untuk dapat mengenali informasi yang salah. ***

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive