Pages

MENU

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 12 Desember 2018

MENJADI BODOH ATAU BIJAKSANA




Setiap orang yang mendengar perkataan-KU ini dan melakukannya, ia sama seperti orang yang BIJAKSANA, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu TIDAH RUBUH, sebab didirikan di atas BATU. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-KU ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang BODOH, yang mendirikan rumahnya di atas PASIR. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga RUBUHLAH rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” (Mat 7:24-27)

Yang membangun di atas BATU, Tuhan menyebutnya orang bijaksana, sedangkan yang membangun di atas pasir, Tuhan menyebutnya orang bodoh. Di mata Tuhan Yesus dalam pengajaran ini, hanya ada 2(dua) jenis orang di dunia ini, tipe pertama adalah orang bijaksana dan tipe lainnya orang bodoh. Dan dua tipe orang ini dibedakan oleh satu perbedaan saja yaitu ketaatan kepada perkataan/perintah-Nya.

Bagaimana caranya sih supaya kita bisa disebut bijaksana? Sedangkan Firman Tuhan itu banyak sekali dan ngga mungkin bisa dilakukan semua. Amsal 1:7 mengatakan awal dari belajar untuk menjadi bijak adalah dengan memiliki karakter takut akan Tuhan. Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Mazmur 111:10 menyatakan Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.

Saat kita memiliki sikap takut akan Tuhan, akal budi kita, pikiran kita akan menjadi baik. Dan pikiran yang baik itu berasal dari hati yang baik. Dari hati yang baik akan keluar juga perkataan yang baik. Perkataan yang baik itu adalah Firman Tuhan.

Amsal 16:23 dalam versi NIV menyatakan ciri seorang yang bijak adalah perkataannya. A wise man's heart guides his mouth, and his lips promote instruction. Hati seorang yang bijak menuntun mulutnya dalam berkata-kata, dan mulutnya mengeluarkan perintah.

Dari ayat-ayat tersebut bisa disimpulkan seorang yang bijak diawali dengan punya karakter takut akan Tuhan sehingga ia suka menegaskan Firman Tuhan (homologeo). Jauh berbeda dengan orang bodoh yang justru suka menghina  Firman Tuhan.

Sekarang adalah pilihanmu... mau menerima Firman Tuhan dan menegaskanNya? atau menolaknya seperti kebiasaan orang bodoh?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive