Pages

MENU

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 26 Desember 2018

PASKAH BERSAMA UMAT KRISTEN KUWAIT



Kuwait, atau resminya Negara Kuwait (Daulah al-Kuwait), merupakan negara-kerajaan mini di kawasan Arab Teluk yang berpenduduk sekitar empat juta jiwa. Dibanding dengan negara-negara di kawasan Arab Teluk lain seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab atau Qatar, Kuwait relatif tidak banyak dikenal di kalangan publik Indonesia, meski dulu sempat mencuat saat terjadi Perang Irak–Kuwait pada tahun 1990.

Umat Kristen di Kuwait memiliki sejarah panjang. Pengikut Yesus Kristus ini, konon, sudah ada di Kuwait sejak abad ke-8 dan 9 Masehi. Kepulauan Failaka disebut-sebut sebagai kawasan yang pertama kali dihuni oleh umat Kristen Kuwait. Sepanjang sejarah, mereka tumbuh dan tenggelam, dimulai pada awal tahun 1900-an dengan pendirian Reformed Church of America yang pernah membuka klinik-klinik pengobatan yang terkenal dengan nama The American Hospital.

Populasi umat Kristen di Kuwait mencapai lebih dari 800 ribu atau sekitar 18–20% dari total jumlah penduduk Kuwait. Umat Kristen di Kuwait bebas beribadah dan melakukan aktivitas keagamaan tanpa ada intervensi dari pemerintah. Bahkan, jika diperlukan, pemerintah bisa menyediakan jasa atau membantu keamanan dan pengaturan trafik lalu lintas menuju ke gereja-gereja agar umat Kristen bisa beribadah dengan aman dan nyaman.

Bukan hanya itu, pemerintah juga menyediakan lahan khusus untuk kuburan umat Kristen.
Karena berbahasa Arab, umat Kristen Kuwait  melakukan kegiatan keagamaan di gereja  dalam Bahasa Arab. Kitab Injil mereka juga (tentu saja) berbahasa dan beraksara Arab.

Kaum Kristen Kuwait ternyata pelopor sebuah simbol unik pada hari Paskah. Dirintis oleh komunitas Kristiani kuno  di area Irak, Suriah, dan Kuwait di dunia modern ini,  menggunakan telur sebagai simbol Yesus.
Telur dicat dengan warna merah untuk melambangkan darah Yesus yang tumpah di kayu salib. Setelah itu, telur-telur ini akan dibenturkan satu sama lain hingga pecah. Cangkang-cangkang telur yang kosong ini melambangkan kubur batu kosong yang sudah ditinggalkan oleh Yesus.
Selama ratusan tahun, dekorasi telur ini kemudian mengalami banyak perubahan.

Di dunia modern, ornamen paskah bukan hanya telur-telur sungguhan namun juga cokelat berbentuk telur. Cokelat telur ini sendiri baru muncul pada abad ke-19 di Perancis dan Jerman. ***

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive